Humanitas (Jurnal Psikologi) http://114.7.153.31/index.php/humanitas <p><strong>Humanitas</strong></p> <p>Titik fokus dunia psikologi adalah berbicara tentang manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensi dirinya secara optimal juga dapat berkontribusi untuk membangun masyarakat di lingkungannya. Jurnal&nbsp;<em>Humanitas</em>&nbsp;atau&nbsp;<strong>'kodrat manusia'</strong>memiliki ruang lingkup <em>research and applied</em> yang menyangkut&nbsp;<em>human behavior</em> dan proses-proses yang menyertainya.</p> en-US missiliana.ria@psy.maranatha.edu (Dr. Missiliana Riasnugrahani, M.Si, Psikolog) gungun.kosasih@maranatha.edu (Gungun) Wed, 01 May 2024 01:15:39 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Adaptasi Alat Ukur Psikometri Lovingkindness Compassion versi Bahasa Indonesia http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7997 <p>Stres akademik menjadi hal yang biasa dialami oleh mahasiswa. Stres akademik yang berkepanjangan dapat membawa dampak negatif salah satunya terganggunya kesehatan mental mahasiswa. <em>Lovingkindness Compassion</em> merupakan salah satu pelindung aktif kesehatan mental bagi mahasiswa. Meskipun begitu, belum ada penelitian mengenai alat ukur <em>Lovingkindness</em> di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur <em>Lovingkindness Compassion</em> yang diadaptasi dari Cho (2018). Skala <em>Lovingkindness Compassion</em> terdiri 15 item dengan 3 dimensi, yaitu <em>compassion</em>, <em>self centered</em>, dan <em>lovingkindness</em>. Subjek dari penelitian ini adalah 214 mahasiswa aktif di Kota Bandung. Hasil uji <em>confirmatory factor analysis</em> menunjukkan bahwa model <em>fit </em>dengan nilai indeks kecocokan sebesar 0,051 (RMSEA), 0,060 (SRMR), dan 0,869 (CFI). Hasil uji <em>confirmatory factor analysis</em> menunjukkan bahwa model <em>fit</em> dengan nilai indeks kecocokan sebesar 0,051 (RMSEA), 0,060 (SRMR), dan 0,869 (CFI), sehingga alat ukur <em>Lovingkindness Compassion</em> yang diadaptasi ke bahasa Indonesia valid. Adapun reliabilitas dengan koefisien <em>Alpha Cronbach</em> menunjukan hasil sebesar 0.574 yang artinya alat ukur ini reliabel dalam kategori sedang.&nbsp;</p> Fadliah Tri Kusnanda, Larasati Khairunnisa, Nur Huda Linnas, Ainun, Ruth Agestianti, Helli Ihsan, Diah Zaleha Wyandini, Ghinaya Ummul Mukminin Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7997 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Studi Kasus: Penerimaan Orang Tua dan Altruisme pada Pasangan Suami Istri yang Mengadopsi Anak Berkebutuhan Khusus http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7469 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika penerimaan orang tua dan altruisme pada pasangan suami istri yang mengadopsi anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain kualitatif dengan metode studi kasus pada kasus tunggal. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah teknik <em>nonprobability sampling </em>yaitu <em>purposive sampling</em>. Informan dipilih dengan memperhatikan 4 hal yaitu merupakan pasangan suami istri, memiliki anak adopsi berkebutuhan khusus dengan klasifikasi ABK yang tidak terdiagnosis, memiliki usia adopsi sekitar 8 bulan dan masih tetap berada dalam pengasuhan serta saat ini tidak memiliki anak biologis. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Teknik pemeriksaan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji <em>credibility</em>, uji <em>transferability</em> uji <em>dependability </em>dan uji <em>confirmability</em>. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan suami istri dalam upaya membangun penerimaan orang tua kepada anak berkebutuhan khusus yang diadopsi, menemui berbagai tantangan dan kesulitan yang diakibatkan oleh berbagai keterbatasan yang dimiliki ABK. Dalam menghadapi dinamika penerimaan orang tua tersebut, pasangan suami istri saling bekerja sama dan melakukan berbagai pengorbanan untuk menciptakan penerimaan yang utuh kepada ABK yang tergambarkan lewat tercapainya 4 aspek penerimaan orang tua menurut Hurlock yaitu komunikasi, perhatian dan kasih sayang, keterlibatan orang tua serta kepercayaan pada anak. Pengorbanan yang ditunjukkan didasari oleh adanya faktor-faktor altruistik dari masing-masing pasangan yang oleh Rushton dijelaskan ke dalam 5 faktor yaitu faktor perasaan, empati, religiusitas, relasi interpersonal dan norma sosial.</p> Eaglin Gammelia Likumahwa, Rudangta Arianti Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7469 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Peran Growth Mindset terhadap Career Adaptability Mahasiswa di Jawa Barat http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8589 <p>Memilih karir menjadi bagian yang krusial dalam kehidupan seseorang. Karir tidak sebatas menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup namun yang lebih penting dari itu, bagi individu berkarir merupakan bentuk aktualisasi diri dan juga membangun konsep diri dan identitas sosial dimasyarakat. Hal ini membuat fase pencarian karir dan pekerjaan menjadi hal yang tidak mudah bagi individu. Khususnya bagi mahasiswa yang setelah lulus dari pendidikannya akan menghadapi dunia kerja yang berbeda dari situasi sebelumnya. Dalam menghadapi masa transisisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja maka individu diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan baik sehingga mampu memenuhi tuntutan dalam memasuki dunia kerja. Kemampuan untuk menghadapi tuntutan peran baru didunia kerja ini disebut dengan career adaptability. Dari berbagai studi menunjukkan bahwa career adaptability dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri individu. Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti peran dari growth mindset mahasiswa terhadap career adaptability mahasiswa. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di Jawa Barat dengan sampel sejumlah 119 orang. Teknik analisa data dengan menggunakan regresi linear sederhana. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa mindset memiliki pengaruh terhadap career adaptability.</p> Indah Puspitasari, Gianti Gunawan, Meta Dwijayanthy Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8589 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Mindfulness-Based Intervention Kurang Efektif untuk Menurunkan Maladaptive Perfectionism dan Self-Criticism: Sebuah Meta Analisis http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7421 <p><em>Maladaptive perfectionism</em> dan <em>self-criticism</em> merupakan variabel dengan karakteristik yang seragam, yakni berorientasi kepada target dan memunculkan <em>self-judgement</em> apabila target tidak tercapai. Keduanya juga dikaitkan dengan <em>stress</em>, kecemasan dan gejala depresif sehingga dilihat sebagai hal yang negatif. Penelitian ini merupakan meta-analisis yang menggunakan data sekunder melalui penelitian terdahulu yang dikaji dengan tujuan melihat efektivitas intervensi berbasis <em>mindfulness</em> untuk menurunkan <em>maladaptive perfectionism</em> dan <em>self-criticism</em>. Sebanyak 10 artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Partisipan dalam penelitian yang dikaji memiliki berbagai rentang usia, mulai siswa sekolah dasar dan menengah, serta orang dewasa (18 tahun keatas) dengan berbagai karakteristik seperti mahasiswa dan pasien. Hasilnya, intervensi mindfulness kurang efektif untuk mengurangi <em>maladaptive perfectionism</em> dan <em>self-criticism</em> dan penelitian lanjutan masih sangat mungkin untuk dilakukan karena kebaruan penelitian ini.</p> Livia Tanujaya, Ananta Yudiarso Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/7421 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Peran Dimensi Parenting terhadap School Engagement melalui Basic Need Satisfaction pada Siswa SMP “X” Bandung http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8334 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran model analisis jalur yaitu bagaimana <em>parent involvement, parent autonomy support, </em>dan <em>parental structure </em>memenuhi <em>need for autonomy, need for competence </em>dan <em>need for relatedness </em>yang berperan terhadap<em>school engagement </em>pada siswa SMP “X” Bandung. Berdasarkan analisis jalur yang dilakukan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa: <em>parent involvement </em>berpengaruh secara signifikan terhadap ketiga <em>basic need satisfaction</em>; <em>parental structure </em>hanya berpengaruh secara signifikan terhadap <em>need for competence </em>dan <em>need for relatedness</em>; <em>need for autonomy </em>hanya berpengaruh secara signifikan terhadap <em>emotional engagement </em>dan <em>cognitive engagement</em>; <em>need for competence </em>hanya berpengaruh secara signifikan terhadap <em>behavioral engagement </em>dan <em>emotional engagement</em>; sedangkan <em>need for relatedness</em> hanya berpengaruh secara signifikan terhadap <em>emotional engagement </em>dan <em>cognitive engagement</em>.</p> Amanda Putri, Yuspendi, Jane Savitri Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8334 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Ketahanan Remaja di Panti Asuhan http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8091 <p>Remaja yang tinggal di panti asuhan perlu memiliki kemampuan resiliensi untuk membantu mereka bangkit dari keterpurukan yang memicu timbulnya tekanan psikologis selama tinggal di panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini yaitu <em>literature review</em>. Sumber pencarian artikel diakses pada sumber pustaka <em>Google Scholar</em> dengan tahun penerbitan artikel antara tahun 2014-2023. Hasil dari literatur review ini adalah faktor internal (kecerdasan emosi, <em>self-compassion</em>, se<em>lf-disclosure</em>, harga diri dan penerimaan diri) dan faktor eksternal (dukungan sosial berupa dukungan emosional dari pengasuh dan teman sebaya) yang memengaruhi kemampuan resiliensi pada remaja panti asuhan.</p> Ni Komang Krisnawati Mangna, Tience Debora Valentina Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8091 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Kontribusi Self-Efficacy terhadap Test Anxiety pada Mahasiswa Universitas ‘X’ Bandung http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/6800 <p>Mahasiswa cenderung merasa cemas saat menghadapi ujian karena mereka tidak yakin terhadap kemampuan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah <em>self-efficacy</em> berkontribusi terhadap <em>test anxiety</em> pada mahasiswa Universitas ‘X’ Bandung. Sebanyak 380 mahasiswa aktif Universitas ‘X’ Bandung menjadi responden penelitian ini melalui <em>snowball sampling</em>. Data dianalisis menggunakan regresi linear sederahana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>self-efficacy</em> berkontribusi secara tidak searah dan signifikan sebesar 33,90% terhadap <em>test anxiety </em>pada mahasiswa Universitas ‘X’ Bandung sedangkan 66,10% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti (<em>B</em> = -0.752, <em>R<sup>2</sup></em> = 0.339, <em>p</em> = -0.482). Peneliti menyarankan untuk melakukan intervensi peningkatan <em>self-efficacy</em> untuk mengatasi <em>test anxiety</em> para mahasiswa. Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan teknik <em>sampling</em> lain serta melibatkan faktor dan sumber dari <em>self-efficacy </em>dan<em> test anxiety</em>.</p> Tiffany Tan, Lisa Imelia Satyawan Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/6800 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Peran Self Esteem terhadap Burnout Guru http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8057 <p><em>Self esteem</em> atau harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang memiliki peranan terpenting dan memberikan pengaruh besar terhadap tingkkah laku dan sikap manusia. Individu yang memiliki <em>self esteem</em> tinggi maka individu tersebut akan merasa dapat melakukan sesuatu atau merasakan kepuasan dalam suatu keadaan. Sebaliknya inidividu yang memiliki <em>self esteem</em> rendah pada dirinya akan timbul perasaan lebih rendah dan merasa tidak mampu dalam melakukan sesuatu, akan selalu merasa kurang, cemas dan timbul perasaan <em>burnou</em>t. Kejenuhan kerja atau <em>burnout</em> dapat mempengaruhi pada kualitas kerja terutama pada seorang pekerja, kejenuhan kerja ini lebih banyak dirasakan oleh pekerja yang berkaitan dengan bidang yang melayani kemanusiaan salah satunya yaitu seorang guru. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan pada sampel guru di SMPN 52 Bandung, untuk melihat pengaruh <em>self esteem</em> terhadap timbulnya <em>burnou</em>t pada guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden. Dari hasil uji t menunjukkan bahwa diperoleh thitung 5.340 &gt; ttabel 1.697 dan nilai signifikansi dibawah 0.05. Dapat dikatakan bahwa<em> self esteem </em>secara signifikan berperan terhadap timbulnya <em>burnout </em>pada guru di SMPN 52 Bandung.</p> Ai Rosyidah Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8057 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000 Brain Respiration, Stres, dan Romantic Relationship pada Dewasa Muda http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8648 <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh <em>Brain Respiration</em> dalam mengurangi stres yang berkaitan dengan <em>romantic relationship</em> pada dewasa muda. <em>Quasi-experimental</em> digunakan dalam penelitian ini, dan partisipan direkrut dengan menggunakan <em>purposive sampling</em>. Tiga puluh orang dewasa muda yang mengalami masalah <em>romantic relationship</em> terlibat dalam penelitian ini. Para peserta dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan <em>randomized control</em>. Untuk mengukur aktivitas elektrodermal (EDA) yang mencerminkan stres, penelitian ini menggunakan perangkat <em>biofeedback</em>. Analisis statistik yang digunakan adalah <em>T-Test</em> dan <em>Mann-Whitney</em>. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa tingkat stres pada dewasa muda yang mendapatkan <em>Brain Respiration</em> mengalami penurunan (T-hitung = 0,001 &lt; 0,05). Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, penurunan derajat stres pada dewasa muda pada kelompok eksperimen jauh lebih rendah (x̄ post-test kelompok eksperimen = 2,8 &lt; x̄ post-test kelompok kontrol 4,8). Dalam hal ini dapat disimpulkan <em>Brain Respiration</em> dapat menurunkan derajat stres pada dewasa muda yang mengalami masalah percintaan.</p> Efnie Indrianie, Meta Dwijayanthy Hak Cipta (c) 2024 Humanitas https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 http://114.7.153.31/index.php/humanitas/article/view/8648 Tue, 30 Apr 2024 00:00:00 +0000