STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA TAHAP PREKLINIK DAN KLINIK DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Authors
Nazhifa Zahara
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Bandung
Grace Puspasari
Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Bandung
Ade Kurnia Surawijaya
Departemen Psikiatri dan Forensik Psikiatri, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Bandung
Abstract
Stres akademik merupakan masalah yang sering dialami mahasiswa kedokteran dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental serta prestasi akademik. Mahasiswa tahap preklinik dan klinik memiliki sistem pembelajaran serta tanggung jawab yang berbeda, yang berpotensi memengaruhi tingkat stres maupun faktor penyebabnya (stresor). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat stres akademik antara mahasiswa kedokteran tahun pertama tahap preklinik dan klinik, serta mengevaluasi hubungan antara tingkat stres dengan domain stresor spesifik. Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional ini dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2024 terhadap 159 mahasiswa kedokteran tahun pertama di Universitas Kristen Maranatha (86 mahasiswa preklinik dan 73 klinik). Tingkat stres diukur menggunakan subskala stres dari Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21), dan domain stresor diidentifikasi menggunakan Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ). Data dianalisis dengan uji Mann–Whitney untuk perbandingan tingkat stres dan korelasi Spearman untuk hubungan antara tingkat stres dan domain stresor. Mahasiswa klinik memiliki skor stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa preklinik (p = 0,006). Pada mahasiswa preklinik, domain Interpersonal and Intrapersonal Related Stressors (IRS) berhubungan paling kuat dengan tingkat stres (r = 0,489). Stres pada mahasiswa klinik lebih dipengaruhi oleh Teaching and Learning Related Stressors (TLRS), Drive and Desire Related Stressors (DDRS), dan Group Activities Related Stressors (GARS) (r = 0,531–0,542). Kesimpulannya, mahasiswa klinik mengalami tingkat stres akademik yang lebih tinggi daripada mahasiswa preklinik, dengan stresor utama pada mahasiswa klinik lebih dipengaruhi oleh faktor pembelajaran, ekspektasi pribadi, dan aktivitas kelompok, sedangkan pada mahasiswa preklinik adalah interpersonal dan intrapersonal.
Kata Kunci: Mahasiswa Klinik; Mahasiswa Preklinik; Stres Akademik; Tahun Pertama