Pengaruh Pembangunan Bendungan Paselloreng Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi pada Daerah Irigasi Gilireng
DOI:
https://doi.org/10.28932/jts.v19i1.5230Kata Kunci:
Daerah Irigasi Gilireng, Irigasi, Neraca Air, Waduk PasellorengAbstrak
Pembangunan bendungan berdampak pada peningkatan ketersediaan air di suatu wilayah. Perkembangan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan air bagi penduduknya juga meningkat. Pembangunan Bendungan serbaguna Paselloreng diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air terutama pada musim kemarau dimana kebutuhan air tidak dapat dipenuhi, dengan intensitas tanam eksisting sebesar 112%. Sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan air dari waduk yang sudah dibangun, maka perlu dilakukan analisis neraca air sehingga diketahui kemampuan Bendungan Paselloreng dalam memenuhi kebutuhan air baku dan air irigasi pada Daerah Irigasi Gilireng. Menurut hasil analisis penelitian didapatkan Waduk Paselloreng dapat memenuhi kebutuhan air irigasi maksimum yang menerapkan pola tanam padi-padi-palawija dengan awal tanam pada November-2 sebesar 12,42 m3/dt dan kebutuhan minimum sebesar 0,79 m3/dt. Hasil simulasi pengoperasian waduk dengan manfaat air baku dan irigasi seluas 8.510 ha menunjukkan intensitas tanam 270% untuk keandalan di atas 80%. Hasil simulasi tersebut belum memperhitungkan debit tambahan inflow pada daerah tangkapan air antara lokasi waduk dan lokasi Bendung Gilireng (ketersediaan air di hilir waduk). Setelah adanya waduk pemenuhan kebutuhan air dapat terpenuhi dimana sebelum adanya tampungan waduk.Unduhan
Referensi
Ariyani, D., & Zubaeda, F. (2018). Analisis Neraca Air pada Daerah Irigasi Bendung Barugbug. Kabupaten Karawang.
Badan Pusat Statistik. (2021). Kabupaten Wajo dalam Angka. Kabupaten Wajo.
Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Wajo.
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebarang. (2017). Laporan Desain Tersier dan PLB Jaringan Irigasi Gilireng. Kabupaten Wajo, Makassar.
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenebarang. (2021). Laporan Pemantauan dan Kajian Operasi dan Pemeliharaan Bendungan Paselloreng. Makassar.
C.D. Soemarto. (1987). Hidrologi Teknik, Usaha Nasional. Surabaya.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Pengairan. (1999). Panduan Perencanaan Bendungan Urugan. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2004). Pengoperasian waduk tunggal. Nomor : 360/KPTS/M/2004. Jakarta.
Direktorat Jendral SDA. (2013). Standar Perencanaa Irigasi. Jakarta
Fadil, I., & Hariati, F. (2022). Perencanaan Dimensi Kantorng Lumpur pada Intake. 18(L), 262–279. https://doi.org/10.28932/jts.v18i2.4652.
Hatmoko, Waluyo. (2021). Pengantar Perencanaan dan Pengoperasian Waduk. Deepublish, Yogyakarta.
Harmans, F. C. N., Pattiraja, A. H., & Semiun, O. E. (2022). Analisis kebutuhan domestik di kecamatan maulafa terhadap ketersediaan air bersih. 18, 202–215. https://doi.org/10.28932/jts.v18i2.3911
Kodoatie, R.J. dan Sjarief, R. (2010). Tata Ruang Air. Yogyakarta, ANDI Yogyakarta.
Notohadiprawiro, T., Sukodarmodjo, S., & Dradjad, M. (2006). Beberapa Fakta Dan Angka Tentang Lingkungan Fisik Waduk Wonogiri Dan Kepentingannya Sebagai Dasar Pengelolaan. Lokakarya Pengembangan Dan Pelestarian Wilayah Waduk Wonogiri, 1–11.
Rahmawati, F. A., Damayanti, I. S., Suharyanto, & Wulandari, D. A. (2018). Analisis Neraca Air Sistem Irigasi Interkoneksi Kalibawang. Yogyakarta. 140–150.
Sosrodarsono Suyono, Kensaku Takeda. (1984). Bendungan Type Urugan. Pradnya Paramita, Jakarta
Triatmodjo, Bambang. (2008). Hidrologi Terapan. Beta Offset, Yogyakarta.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Ricky Zefri, Falci Isrami
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.