Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda KA Lokal dan KA Feeder sebagai Moda Transportasi Lanjutan KA Cepat Whoosh dari/ke Stasiun Padalarang

Penulis

  • Teguh Raharjo Program Studi Manajemen Transportasi, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, Kota Bandung, 40151, Indonesia
  • Hartati Mediyanti Pakpahan Program Studi Manajemen Transportasi, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, Kota Bandung, 40151, Indonesia
  • Teguh Tuhu Prasetyo Program Studi Manajemen Transportasi, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional, Kota Bandung, 40151, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.28932/jts.v21i2.9541

Kata Kunci:

Analisis Faktor, Logit Biner Selisih, Pemilihan Moda, Revealed Preference, Sensitivitas

Abstrak

Dengan disediakannya moda pengumpan (Feeder) KA cepat Whoosh yang terdiri dari KA Feeder dan Commuter Line Bandung Raya, akan memberikan beberapa alternatif bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanannya ke pusat Kota Bandung. Pada kondisi eksisting, KA Feeder mengalami peningkatan minat yang signifikan dibandingkan dengan Commuter Line Bandung Raya sehingga terjadi kesenjangan probabilitas penumpang KA Feeder dengan Commuter Line Bandung Raya. Hal ini sebagai latar belakang penelitian, yaitu menganalisis preferensi penumpang dalam pemilihan moda transportasi lanjutan dan mendapatkan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan penumpang serta sensitivitas terhadap model. Sampel penelitian ini berjumlah 96 responden dengan metode analisis data menggunakan analisis regresi logistik dan analisis logit biner selisih. Dari hasil analisis regresi logistik, diperoleh model fungsi selisih utilitas: PFeeder = 1/(1+ e^(-(0,442 + (X1) + 0,122 (X2) + 0,023 (X3) + 0,020 (X4) + (X5))) dengan PFeeder = Probabilitas KA Feeder, PCL = Probabilitas Comline Baraya, X1 = biaya, X2 = frekuensi, X3 = waktu tempuh, X4 = Headway, X5 = kapasitas. Dari model fungsi diperoleh probabilitas yang lebih tinggi dalam memilih KA Feeder dengan nilai probabilitas 61% dan nilai probabilitas Commuter Line Bandung Raya 39%. Dengan kata lain responden masih cenderung memilih KA Feeder sebagai moda transportasi lanjutan, dengan faktor yang memengaruhi berdasarkan hasil uji dengan signifikansi yang tinggi terhadap biaya, waktu dan headway. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas terhadap variabel biaya, waktu tempuh dan headway, variabel biaya merupakan variabel yang paling sensitif jika terjadi perubahan nilai pada atribut dibandingkan dengan variabel waktu tempuh dan headway.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Jabnabillah, F., & Margina, N. (2022). Analisis Korelasi Pearson dalam Menentukan Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Kemandirian Belajar pada Pembelajaran Daring. In Jurnal Sintak (Vol. 1, Issue 1). https://doi.org/

kcic.co.id. (2023). Terintegrasi dengan KA Feeder, Perjalanan Stasiun Halim Menuju Stasiun Bandung Hanya 50 Menit.

Nur, N. K., Rangan, P. R., & Mahyuddin. (2021). Sistem Transportasi. In Gastronomía ecuatoriana y turismo local. (Vol. 1, Issue 69).

Perpres. (2016). Retrieved from Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

Rahmatullah, A. R. (2022). Integrasi Antar Transportasi Umum di Kota. Jurnal Pengembangan Kota, 36-46.

Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.

Sun, X. (2021). Transportation Mode Choice Behavior with Recommender Systems: A Case Study on Beijing. Transportation Research Interdisciplinary Perspectives.

Tamin dan Ofyar Z. (2008). Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi. Penerbit ITB.

Tyas Eka Oktavia, P. N. (2023). Pemilihan Antara 2 Moda Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Stasiun Padalarang. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-10-01

Cara Mengutip

Raharjo, T., Pakpahan, H. M., & Prasetyo, T. T. (2025). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda KA Lokal dan KA Feeder sebagai Moda Transportasi Lanjutan KA Cepat Whoosh dari/ke Stasiun Padalarang. Jurnal Teknik Sipil, 21(2), 334–346. https://doi.org/10.28932/jts.v21i2.9541