Rebranding “Loosewood” sebagai Brand yang Mengolah Limbah Kayu Papan Seluncur menjadi Jam Tangan Kayu yang Unik

Penulis

  • Sandy Rismantojo Universitas Kristen Maranatha
  • Michelle Caroline Kerdijk Universitas Kristen Maranatha
  • Saskia Putri Agustine Universitas Kristen Maranatha

DOI:

https://doi.org/10.28932/ds.v1i1.12894

Kata Kunci:

Generasi Y dan Z, Skateboarding, Limbah Kayu

Abstrak

Skateboarding merupakan olahraga ekstrim, disebut demikian karena dalam pelaksanaannya, tak jarang terjadi benturan keras antara papan kayu seluncur dengan beton-beton karena berbagai macam trik yang dilakukan, melalui benturan-benturan tersebut, papan seluncur seringkali berakhir aus ataupun rapuh, sehingga membahayakan skaters. Demi keselamatan skaters, tak jarang papan-papan seluncur yang sudah tidak layak pakai cenderung ditumpuk dan dibuang tanpa dialokasikan lagi, hal ini menambah angka statistik limbah kayu yang signifikan, sehingga memiliki dampak yang negatif terhadap lingkungan. Dalam menanggulangi permasalahan diatas, Loosewood hadir sebagai brand yang mengolah limbah papan seluncur menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, yakni jam tangan kayu. Namun, setelah dilakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait, dapat disimpulkan bahwa brand ini belum melakukan eksekusi branding yang lebih matang, sehingga visi dan misi Loosewood untuk memberi pengaruh positif terhadap pengolahan limbah kayu bisa dibilang belum maksimal. Melalui ilmu desain komunikasi visual, strategi rebranding guna memaksimalkan visi dan misi brand Loosewood, serta membantu brand mengkomunikasikan pesan brand kepada target market yaitu generasi Y dan Z akan dirancang. Semua perancangan ini diharapkan dapat membantu lingkungan, pengenalan kembali, serta meningkatkan brand value dari Loosewood.

Referensi

Cosgrave, D., & O’Dwyer, M. (2020). Ethical standards and perceptions of CRM among millennial consumers. International Marketing Review, 37(5), 863-884.

Gelder, S.V. (2005). Global Brand Strategy. Kogan Page.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2009). Dasar-Dasar Pemasaran (W. W. Bakowatun, Trans.) [Review of Dasar- Dasar Pemasaran]. Intermedia.

Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. PT.Prenhallindo.

Markplus Institute of Marketing (2009). Brand Operation, Erlangga

Muzellec, L., Doogan, M., & Lambkin, M. (2003). Corporate rebranding-an exploratory review. Irish Marketing Review, 16(2), 31-40.

Nastain, M. (2017). Branding dan Eksistensi Produk (Kajian Teoritik Konsep Branding dan Tantangan Eksistensi Produk). CHANNEL, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, 5(1), 14-26.

Neumeier, M (2004), The Dictionary of Brand. AIGA CENTER FOR BRAND EXPERIENCE.

Panchanathan, S., & Raj, K. (2022). A Study on Impact of Social Media Among Students of Adolescentage Group on Individual Performance. International Journal of Professional Business Review: Int. J. Prof. Bus. Rev., 7(3), 2.

Rismantojo, S., Lukman, C. C., & Valeska, J. (2021). Peran Branding Bagi Penciptaan Image Batik 3 Negeri Solo Karya Keluarga Tjoa. Jurnal Bahasa Rupa, 4(2), 204-214.

Wheeler, A. (2006). Designing Brand Identity: A Complete Guide to Creating, Building, Maintaining Strong Brands (2nd ed.). John Wiley & Sons Inc

Willard, D. T., & Loferski, J. R. (2018). Skateboards as a sustainable recyclable material. Recycling, 3(2), 20.

Woods, S. (2016). Sponsore: The Emergence of Influencer Marketing. University of Tennessee.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-09-29

Cara Mengutip

Rismantojo, S., Kerdijk, M. C. ., & Agustine, S. P. . (2025). Rebranding “Loosewood” sebagai Brand yang Mengolah Limbah Kayu Papan Seluncur menjadi Jam Tangan Kayu yang Unik. Design Spectrum, 1(1), 23–42. https://doi.org/10.28932/ds.v1i1.12894

Terbitan

Bagian

Articles