Menguji Ulang Keabsahan Akad Sewa Menyewa Berdasarkan Prinsip Ijarah Muntahiya Bittamlik Pada Bank Syariah

Penulis

  • R. Susetiyo Kukuh Kurnianto Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.28932/di.v9i1.727

Kata Kunci:

Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik, Keabsahan, Perlindungan hukum

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keabsahan akad sewa menyewa berdasarkan prinsip Ijarah Muntahiya Bittamlik pada bank syariah, untuk menjelaskan peralihan hak objek akad Ijarah Muntahiya Bittamlik yang mencantumkan janji hibah sesuai dengan prinsip syariah, dan Untuk menjelaskan perlindungan hukum terhadap Mustajir dalam akad Ijarah Muntahiya Bittamlik berdasarkan Prinsip Syariah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Analisis bahan hukum dilakukan dengan menganalisis berbagai peraturan yang khusus mengatur tentang  akad Sewa Menyewa Berdasarkan Prinsip Ijarah Muntahiya Bittamlik. Berdasarkan hasil penelitian pertama keabsahan Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik harus sesuai dengan rukun dan syarat yang ditentukan menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,  Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, dan aturan terkait lainnya. Kedua peralihan hak objek akad Ijarah Muntahiya Bittamlik dengan mencantumkan akad hibah  adalah tidak sah karena bertentangan prinsip syariah. Akad hibah berdasarkan prinsip syariah yang merupakan akad peralihan hak antara penghibah dengan penerima hibah secara cuma-cuma menurut ketentuan Pasal 693 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Ketiga perlindungan Hukum Terhadap Mustajir Dalam Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik berdasarkan Prinsip Syariah adalah berupa perlindungan hukum preventif..  

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2017-11-30

Cara Mengutip

Kukuh Kurnianto, R. S. (2017). Menguji Ulang Keabsahan Akad Sewa Menyewa Berdasarkan Prinsip Ijarah Muntahiya Bittamlik Pada Bank Syariah. Dialogia Iuridica, 9(1), 001–012. https://doi.org/10.28932/di.v9i1.727