Perbandingan Radiograf CBCT-3D Sebelum dan Setelah perawatan TMD
DOI:
https://doi.org/10.28932/sod.v9i1.11516Keywords:
Temporomandibular Joint, CBCT 3D, Osteophyte, OsteoarthritisAbstract
Pendahuluan: Osteoarthritis adalah kelainan temporomandibular yang dapat terjadi pada semua usia, kronis dan asimptomatik. Kelainan ini merupakan kelainan yang meliputi anatomis dan fungsional. Radiografi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa dan evaluasi adalah CBCT-3D. Laporan kasus ini bertujuan untuk melihat gambaran CBCT 3D pada kasus osteoarthritis sebelum dan setelah perawatan TMD. Metode: Metode penulisan ini adalah laporan kasus yang dibahas dari berbagai literatur terbaru Laporan Kasus: Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke RSGM Universitas Padjadjaran dengan keluhan sakit pada sendi temporomandibular kiri saat membuka mulut maksimal dan gigi regio kiri tidak berkontak sejak 1 minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat perawatan ortodonti dengan pencabutan gigi premolar sebelah kiri atas, riwayat kliking kanan menahun sejak usia 11 tahun, memiliki riwayat bruxism dan pernah menggunakan nightguard. Pemeriksaan ekstraoral ditemukan adanya krepitasi pada TMJ kiri, deviasi kanan dan myofasial pain. Pasien ditangani mengunakan splint oklusal selama 11 bulan kemudian dilakukan radiografi CBCT-3D sebagai evaluasi. Diskusi: Pemeriksaan radiograf panoramik, tampak bentuk kondilus flattening kiri dan kanan, posisi kondilus kanan lebih anterior dibandingkan kondilus kiri. Radiograf CBCT-3D menunjukkan bentuk kepala kondilus kanan dan kiri angle-shape. Posisi kepala kondilus kanan lebih ke posterior dibanding kiri. Kesimpulan: CBCT-3D dapat digunakan dalam evaluasi perawatan temporomandibular disorder.Downloads
Downloads
Published
2025-03-21
Issue
Section
Articles