Efek Pemberian Lidokain 2% dan Epinefrin 1:80.000 Terhadap Tekanan Darah Setelah Penyuntikan dan Pencabutan Gigi Rahan Bawah Pasien RSGM Maranatha Bandung
Keywords:
Lidokain, Epinefrin, Tekanan Darah, Pencabutan GigiAbstract
Pendahuluan: Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016, prevalensi penduduk dengan tekanan darah tinggi secara nasional sebesar 30.9%. Hipertensi merupakan penyakit yang prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Seiring dengan meningkatnya prevalensi, dokter gigi pun akan menghadapi lebih banyak pasien hipertensi. Lidokain 2% dan epinefrin 1:80.000 adalah anestetikum lokal yang paling banyak digunakan dalam kedokteran gigi yang dapat memberikan respon hemodinamis salah satunya yaitu tekanan darah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek pemberian lidokain 2% dan epinefrin 1:80.000 terhadap tekanan darah setelah penyuntikan dan pencabutan gigi rahang bawah pasien RSGM Maranatha Bandung. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain potong lintang. Data tekanan darah merupakan data primer yang didapat dari 35 subjek yang menjalani tindakan pencabutan gigi dengan teknik anestesi blok rahang bawah. Tekanan darah diukur sebanyak 3 kali, yaitu sebelum penyuntikan, 5 menit setelah penyuntikan dan 5 menit setelah pencabutan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variasi tekanan darah sistol yang meningkat setelah penyuntikan (+3.06 mmHg), dan kemudian menurun setelah pencabutan (-1.82 mmHg). Pada tekanan darah diastol menunjukkan penurunan setelah penyuntikan (-0.02 mmHg) dan kemudian meningkat setelah pencabutan (+0.88 mmHg). Kesimpulan: Tidak terdapat efek yang signifikan secara statistik dari pemberian lidokain 2% dan epinefrin 1:80.000 pada tekanan darah sistol dan diastol (p>0.05).Downloads
Downloads
Published
2025-03-15
Issue
Section
Articles