Resiliensi Remaja Ditinjau dari Orangtuanya yang Bekerja sebagai TKI dan Bukan TKI
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan resiliensi siswa remaja yang orang tuanya bekerja sebagai TKI dan yang bukan sebagai TKI pada masa pandemik covid-19 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 150 responden berusia 15-17 tahun yang terdiri dari 75 siswa remaja dengan orang tua TKI dan 75 siswa remaja dengan orang tua non TKI. Resiliensi dalam penelitian ini merujuk pada Connor dan Davidson yaitu kemampuan individu untuk bangkit dalam menghadapi kesulitan hidup. Resiliensi siswa remaja diukur menggunakan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tingkat resiliensi yang signifikan dimana tingkat resiliensi remaja dengan orangtua non TKI lebih tinggi daripada remaja dengan orangtua yang bekerja sebagai TKI. Implikasi penting dari penelitian ini adalah perlunya program psikoedukasi berupa penguatan karakter dan kemampuan berpikir positif bagi remaja dengan orangtua TKI yang bersinergi dengan pihak sekolah guna meningkatkan daya lenting para remaja ini dalam menghadapi tekanan dan permasalahan baik di rumah, di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Kata kunci: remaja, orangtua TKI, orangtua non TKI, resiliensi, Indramayu
Kata kunci: remaja, orangtua TKI, orangtua non TKI, resiliensi, Indramayu
Unduhan
Data unduhan belum tersedia.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
Lestari, M., Suryaratri, R. D., & Akbar, Z. (2021). Resiliensi Remaja Ditinjau dari Orangtuanya yang Bekerja sebagai TKI dan Bukan TKI. Humanitas (Jurnal Psikologi), 5(3), 267–280. https://doi.org/10.28932/humanitas.v5i3.4064
Terbitan
Bagian
Articles