Hubungan Sensory Processing Knowledge dan Parental Self-Efficacy pada Ibu dengan Anak Penyandang Autism Spectrum Disorder

Abstrak

Jumlah penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) terus mengalami peningkatan di Indonesia. Kondisi ini perlu dihadapi dengan kapabilitas yang memadai dari para ibu penyandang ASD. Meski demikian, mengasuh anak penyandang ASD bukanlah hal mudah; ibu dapat kehilangan keyakinan tentang kemampuan pengasuhan mereka. Keyakinan kemampuan pengasuhan atau Parental Self-Efficacy dapat ditingkatkan apabila ibu memiliki penguasaan strategi yang relevan dalam penanganan anak ASD seperti Sensory Processing Knowledge. Penelitian di Amerika Serikat telah membuktikan adanya pengaruh positif Sensory Processing Knowledge dan Parental Self-efficacy tersebut. Meski demikian, masih perlu dipastikan adanya hubungan positif antara Sensory Processing Knowledge dan Parental Self-Efficacy dalam konteks kebudayaan kolektif di Indonesia. Penelitian ini melibatkan 50 ibu yang memiliki anak penyandang ASD di Jakarta dan sekitarnya. Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner Pengetahuan Pemrosesan Sensori pada Anak ASD dan Parental Self-Efficacy Scale for Preventing Challenging Behavior in Children with Autism Spectrum Disorder. Pengambilan data dilakukan secara daring via google form. Metode analisis penelitian ini adalah Spearman Rank Order Correlation Test. Berdasarkan hasil analisis, Sensory Processing Knowledge tidak memiliki hubungan positif signifikan dengan Parental Self-Efficacy ibu yang memiliki anak penyandang ASD. Karakteristik ibu dalam budaya kolektif diduga menjadi salah satu faktor penyebab tidak adanya hubungan positif antara dua variabel penelitian. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui kontribusi berbagai faktor yang memengaruhi Parental Self-Efficacy ibu dari anak penyandang ASD di Indonesia.
Kata kunci: parental self-efficacy, sensory processing knowledge, autism spectrum disorder, budaya kolektif