Pala dan Cengkeh Di antara Jejak Sejarah, Batik dan Identitas

Isi Artikel Utama

Lois Denissa

Abstrak

Pala dan Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, tumbuh di kepulauan Banda dan Maluku (Siswanti 2022). Keduanya adalah komoditas rempah bernilai fantastis abad 15 di perdagangan dunia, satu kilogram pala atau cengkeh  setara satu kilogram emas murni menjadi primadona yang sangat diincar bangsa-bangsa. Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris berlomba melakukan strategi pelayaran berbulan-bulan hingga tahunan  untuk menemukan sumber rempah, memonopoli perdagangan dan merenggut keuntungan besar. Pala dan cengkeh telah menjadi identitas Maluku, ironisnya identitas inilah justru yang mengantar bangsa Eropa melakukan penjajahan. Pala dan cengkeh saat itu menjadi primadonna karena kedigdayaannya yang ampuh dalam pengadaan makanan, kosmetika dan kesehatan. Jejak sejarah ini ditorehkan dalam motif batik untuk melanggengkan identitas Maluku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplanatif terhadap fenomena rempah Nusantara yang terjadi di masa lampau dan upaya masyarakat mempertahankan identitas dalam bentuk batik. Tujuan penelitian ini adalah menanamkan kesadaran generasi muda dan meletakkan kembali pala dan cengkeh sebagai komoditas yang bernilai internasional. Mengekstraksi manfaat pala dan cengkeh dan meningkatkan promosi motif batik ke depannya akan menumbuhkan dan mengembangkan semangat identitas kolektif yang sama. Batik Pala dan Cengkeh memiliki landasan sejarah yang kuat ke depannya akan mengokohkan identitas warisan kemanusiaan untuk budaya lisan non bendawi yang ditetapkan oleh Unesco.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Denissa, L. (2022). Pala dan Cengkeh Di antara Jejak Sejarah, Batik dan Identitas. Humanitas (Jurnal Psikologi), 6(1), 63–80. https://doi.org/10.28932/humanitas.v6i1.4561
Bagian
Articles

Referensi

Alegantina, Sukmayati, D.Mutiatikum. (2016) Pengembangan dan Potensi Pala (Myristica Fragansi ) Jurnal Kefarmasian Indonesia, 1,64-70.

Bustaman, Syahrul. (2015). Potensi Pengembangan Minyak Daun Cengkih Sebagai Komoditas Ekspor Maluku, Jurnal Litbang Pertanian, 1, 132-135.

David, Ohad, Bal-Tal,Daniel. (2009): A Sociophychological Conception of Collective Identity: The Case of National Identity as an Example, PSPR Journal, 13, 354-379 ,Tel-Aviv University, Israel.

Fauziah, Eva. Devy Priambodo Kuswantoro. Sanudin (2015) Prospek Pengembangan Pala di Hutan Rakyat. Jurnal Ilmu Kehutanan, 9,32-41

Listyoarti, Fatina Anesya, Lydia Linda Nilatari. Pantjawarni prihatini. Mahfud (2013). Perbandingan Antara Metode Hidro-Distillation dan Steam Hydro Distillation dengan pemanfaatan Microwave terhadap Jumlah Redemen serta Mutu Minyak Daun Cengkeh, Jurnal Teknik Pomits, 2,39-43.

Lestari, Fitri Yuni. Raden Hanung Ismono. Fembriarti Erry Pramatiwi (2019). Prospek Pengembangan Pala Rakyat di Propinsi Lampung. Jurnal Agribisnis, Jurusan Agibisnis Fakultas Pertanian Lampung, 7,14-21.

Maulia, Yussi. (2020). Pala dan Cengkeh, Rempah Nusantara yang Menjadi Primadona di Maluku (https://nationalgeographic.grid.id/read/132482876/pala-dan-cengkih-rempah-nusantara-yang-menjadi-primadona-di-maluku?page=all), diunduh April 2022, pukul 11.00

Melucci, Alberto. (2013). "Proses Identitas Kolektif". Di Johnston, Hank; Klandermans, Bert (eds.). Gerakan Sosial dan Budaya . Gerakan Sosial, Protes, dan Pertikaian. 4 . Routledge, 41–6, ISBN 9781134224029.

Muhdhar, Al MHI. (2018). Keanekaragaman Tumbuhan Rempah dan Pangan Unggulan Lokal, Universitas Negeri Malang, ISBN: 978-602-470-067-6

Ningsih, Widya Lestari.(2021). Mengapa Maluku Dijuluki The Spicy Island? (https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/11/115522779/mengapa-maluku-dijuluki-the-spicy-island?page=all), diunduh April 2022, pukul 12.00.

Suharman. (2020). Tanaman Potensial Berkhasiat Obat, Cengkeh, Temulawak, Jahe, Kunyit, Kencur, Serai ,11-22, Sleman, Yogyakarta, Deepublish CV Budi Utama.

Siswanti, Asih.Sri Sundari. Ariffudin Uksan. (2022). Home Industry Pengolahan Cengkeh Dalam meningkatkan Pendapatan Mayarakat Desa Mamala Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Cafetaria,3,77-87

Tajfel, H. (1981). Human groups and social categories: Studies in social psychology. CUP Archive.