Gambaran Penyesuaian Perkawinan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan dan Kehadiran Anak di Bali

Isi Artikel Utama

Ni Luh Prema Shantika Putri Laksmi
Ni Made Ari Wilani

Abstrak

Usia dewasa awal merupakan usia yang tepat dalam menjalankan bahtera rumah tangga. Kehidupan awal setelah menikah tentunya bukan perkara yang mudah dikarenakan perlunya melakukan penyesuaian yang disebut dengan penyesuaian perkawinan. Tingginya kasus perceraian yang terjadi di Bali dan angka kekerasan rumah tangga menjadi salah satu indikasi adanya penyesuaian perkawinan yang buruk. Tingkat pendidikan dan kehadiran anak adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian perkawinan. Mengacu pada permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui penyesuaian perkawinan dewasa awal di Bali ditinjau dari tingkat pendidikan dan kehadiran anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan uji beda. Karakteristik subjek dalam penelitian ini merupakan individu berusia 20-30 tahun, berstatus sudah menikah, memiliki usia perkawinan 0-5 tahun, dan berdomisili di Bali. Skala yang digunakan adalah Skala Penyesuaian Perkawinan Dewi & Wilani (2016) mengacu pada 4 aspek penyesuaian perkawinan dari  Spanier (1976). Metode pengambilan data dilakukan secara insidental atau insidental sampling yang memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan 94 subjek yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan penyesuaian perkawinan berdasarkan tingkat pendidikan (F(3,90) =2.956; p= 0,037), dan terdapat perbedaan penyesuaian perkawinan secara signifikan berdasarkan kehadiran anak (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan untuk dewasa awal, pemerintah, dan peneliti selanjutnya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Laksmi, N. L. P. S. P., & Wilani, N. M. A. (2024). Gambaran Penyesuaian Perkawinan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan dan Kehadiran Anak di Bali. Humanitas (Jurnal Psikologi), 7(3), 357–368. https://doi.org/10.28932/humanitas.v7i3.7977
Bagian
Articles

Referensi

Akhter, S. (2021). An Analysis of the Differences of Marital Adjustment among Educated Career and Non-career Women in Bangladesh. International Journal of Social Sciences and Management, 8(2), 372–379. https://doi.org/10.3126/ijssm.v8i2.36633

Altalib, H., AbuSulayman, A., & Altalib, O. (2013). Parent-child relations: a guide to raising children. International Institute of Islamic Thought.

Badan Pusat Statistik. (2022). Nikah dan cerai menurut kabupaten/kota di Provinsi Bali. https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/5100/api_pub/VHpUK3MrOVd6dTJjcHdoQ1Z6TGlmUT09/da_04/1

Cavanaugh, J. C., & Blanchard-Fields, F. (2019). Adult development and aging. In Annual review of psychology (Vol. 38). Cengage Learning.

Compton, W. C., & Hoffman, E. (2013). Positive psychology: The science of happiness and flourishing (second edition). In Cengage Learning.

Dewi, P. Y. T., & Wilani, N. M. A. (2016). hubungan antara kecerdasan emosional dan penyesuaian pernikahan pada pria dewasa awaal di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 3(2), 292–300.

Doho, S. S., & Setiawan, J. L. (2022). Role of communication and marital acceptance in marital adjustment for dual earners married under 10 years. Makara Human Behavior Studies in Asia, 26(1), 44–52. https://doi.org/10.7454/hubs.asia.1100322

Hidayati, S. (2017). Penyesuaian Budaya Dalam Perkawinan. JOMSIGN: Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, 83–98.

Kemenkumham RI. (2019). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019. www.peraturan.go.id

Komnas Perempuan. (2021). Perempuan dalam himpitan pandemi : lonjakan kekerasan seksual,kekerasan siber,perkawinan anak,dan keterbatasan penanganan ditengah covid-19. https://komnasperempuan.go.id/

Kowal, M., Groyecka-Bernard, A., Kochan-Wójcik, M., & Sorokowski, P. (2021). When and how does the number of children affect marital satisfaction? An international survey. PLoS ONE, 16(4 April 2021), 1–14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0249516

Mihalcea, A., Iliescu, D., & Dinca, M. (2013). The Influence of the educational level on couple relationships. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 78.

Myrskyla, M., & Margolis, R. (2014). Happiness: before and after the kids. Demography, 51(5), 1843–1866. https://doi.org/10.1007/s13524-014-0321-x

Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Kependidikan, 1(1), 24–44.

Nurul, G. (2021). Pengaruh kehadiran anak dan jumlah anak terhadap kebahagiaan orang tua. Martabat:Jurnal Perempuan Dan Anak, 5(2), 127–152. https://doi.org/10.21274/martabat.2021.5.1.127-152

Oghenovo, J., Ugoji, P. F. N., Fr, R., & Obiunu, P. J. (2024). The Moderating Impact of Educational Status on Family Income and Marital Adjustment of Married Persons in Delta State. International Journal of Research Publication and Reviews, 5(1), 483–488.

Ojukwu, M. ., Woko, S. I., & R.C, O. (2016). Impact of educational attainment on marital stability among married persons in Imo State, Nigeria. International Journal of Education and Literacy Studies, 4(3). https://doi.org/10.7575/aiac.ijels.v.4n.3p.88

Olson, D., DeFrain, J., & Skogrand, L. (2019). Marriages and families: intimacy, diversity, and strengths (Ninth). McGraw-Hill Education.

Saheba, K. A., & Mansuri, A. (2020). Marital adjustment of the number of children and couples. The International Journal Of Indian Psychology, 8(1), 1–6. https://doi.org/10.25215/0801.032

Santoso, S. (2003). Mengatasi berbagai masalah statistik dengan SPSS versi 11.5. PT Gramedia.

Schwartz, M. A., & Scott, B. M. (2018). Marriages and families diversity and change. In Sociology. Pearson Education. https://doi.org/10.4324/9781315527611-13

Showa, M., Di, T. T.-, Sungai, R., & Kab, D. (2018). Analisa Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Individu di Sumatera Utara. Menara Ilmu, XII(10), 47–51.

Spanier, G. B. (1976). Measuring dyadic adjustment: new scales for assessing the quality of marriage and similar dyads. Journal of Marriage and Family, 38(1), 15–28.

Strong, B., Devault, C., & Cohen, T. F. (2011). The Marriage and family experience intimate relationships in a changing society. In International Journal of Social Research Methodology (Vol. 7, Issue 1). http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13645570310001640653

Tribun-Bali.com. (2019). Fakta kasus perceraian di Bali, banyak wanita Bali jadi korban cerai adat. https://bali.tribunnews.com/2019/12/16/fakta-kasus-perceraian-di-bali-banyak-wanita-bali-jadi-korban-cerai-adat

Tristanto, A. (2020). Perceraian di masa pandemi covid-19 dalam perspektif ilmu sosial. Sosio Informa, 6(3), 292–304. https://doi.org/10.33007/inf.v6i3.2417

Wijayanti, U. T. (2021). Analisis faktor penyebab perceraian pada masa pandemi covid-19 di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(1), 14–26. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.1.14